Hai Pals!
Dunia fotografi saat ini sudah semakin berkembang, dan sangat disukai oleh tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, menggunakan kamera profesional atau kamera handphone. Bahkan kalangan muda mungkin lebih cepat dalam menyerap ilmu tentang teknik fotografi dari berbagai sumber.
Fotografi merupakan foto yang dengan melihat orang akan bisa menangkap cerita yang tersirat di dalamnya. Dengan berbagai teknik editing yang membantu fotografer lebih menonjolkan sisi dramatis dari foto yang ingin
disampaikan.
Beberapa seni dalam fotografi yaitu ada food fotografi, ada macro fotografi, ada human interest, ada flat lay fotografi, baby new
born fotografi dan masih banyak lagi. Fotografi itu
sifatnya subyektif jadi terkadang menurut si fotografer bahwa foto hasil jepretan dia
sudah cukup sempurna tetapi belum tentu demikian dengan penikmat foto tersebut.
Bila kamu, memotret menggunakan handphone saja, maka yang perlu di perhatikan
adalah setting cahaya apabila sedang
memotret di out door. Di dalam ruangan pun
demikian, pastikan obyek
mendapatkan cukup cahaya agar hasil foto bisa
out standing.
Untuk memotret makanan,
pada handphone lebih baik menggunakan teknik flat
lay untuk mencegah distrosi pada hasil foto. Distorsi adalah hasil foto nampak seperti miring atau bahkan
makanan yang difoto nampak seperti mau tumpah.
Agar menampilkan
hasil foto yang out standing, foto di bisa di edit sederhana menggunakan
aplikasi Snapseed. Kemudian foto siap di tampilkan di Instagram kamu atau di
media sosial kamu lainnya.
Bila menggunakan kamera DSLR, prinsipnya sama yaitu syarat
utama adalah memperhatikan cahaya yang ada, apabila memotret makanan di dalam ruangan dan tidak ada cahaya matahari yang masuk tentu saja perlu menggunakan bantuan lampu artificial.
Kamera ini perlu memperhatikan ISO yang merupakan kemampuan atau tingkat sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya, semakin besar nilai
dari ISO semakin besar dan sensitif
terhadap yang didapatkan. Sedangkan f
atau aperture yang merupakan bukaan diafragma pada lensa
kamera ditandai dengan “f/angka” semakin kecil angka di belakang f maka bukaan akan semakin besar. Misal pada lensa 100 mm,
f/4 maka mm bagi
4 jadi bukaannya adalah 25 mm maka artinya aperture akan terbuka 25.
Sedangkan Shutter speed, mengatur lama waktunya diafragma terbuka. Shutter speed diukur dengan detik dan
kelipatan 2, contoh 1/2000 (sangat cepat),
1/1000, 1/500, ..., 1/60 (lambat), ..., 1/8 (sangat lambat).
Jadi sebelum mulai memotret, kamu harus
tahu pengaturan kamera sebagai senjata yang akan dipakai untuk mengambil gambar. Berlatih adalah kunci dan juga melihat hasil foto para
fotografer idolamu sebagai referensi untuk memperkaya wawasan tentang teknik memotret. Pada food fotografi, seni menata
makanan juga sangat penting selain
pengambilan angle yang pas.
Sudut pengambilan (angle) ada beberapa
macam:
1. 1 Normal angle (eye
level),
2 2.High level (pengambilan
gambar dari sudut pandang tinggi)
3 3. Low level, pengambilan gambar dari sudut terendah
4. Frog level (pengambilan
gambar dari sudut pandang
sangat rendah dan dekat)
5 5. Bird level ( sudut burung
memandang ke bawah).
Yang pasti, setiap seni memiliki teknik
masing-masing. Dan kalian perlu belajar tekniknya, perlu melihat hasil karya
orang lain agar wawasan terbuka dan
ke depan hasil karyamu akan semakin baik serta
jangan malu menerima setiap masukan.
Nice my.....
BalasHapusBetul mba, PR kalau motret pakai hape itu bagaimana menghilangkan distorsi.
BalasHapusApalagi kalau mau coba angle selain flatlay. Menantang.