Hai Pals!
Liburan kali ini aku balik lagi ke Jawa
Tengah, karena waktunya yang tidak direncanakan alias tiba-tiba saja ingin jalan ke Jogjakarta. Berangkat ke Jogjakarta sudah
siang karena memang trip ini dadakan jadi setelah turun tol Sragen ke arah
Jogjakarta disambut kemacetan panjang sebab memang Jogjakarta tidak memiliki jalan tol
sendiri atas pertimbangan kearifan lokal disana.
Di saat new normal seperti ini memang banyak
sekali penawaran penginapan dengan diskon bagus yang bisa kalian manfaatkan,
termasuk pada trip saya kali ini yang memanfaatkan penawaran tersebut. Protokol
kesehatan diterapkan secara ketat di hotel yang kebetulan saya ambil kali ini,
fasilitas yang nyaman disinggahi.
baca juga:
https://www.erlylifestory.com/2020/03/jalan-jalan-ke-kalimantan-selatan.html
Tiba di jogjakarta sudah kurang lebih pukul 8
malam jadi saya akhirnya memilih untuk beristirahat saja dan akan menuju ke
destinasi wisata esok harinya sebab perjalanan memang cukup melelahkan hari ini
dan sangat memakan waktu, bersamaan dengan hari libur Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75.
Jadi ya.. macet jalan menurutku wajar karena bersamaan dengan liburan.
Pagi itu saya berangkat menuju ke arah Gunung
Kidul, disana terdapat beberapa lokasi destinasi wilayah pantai dan saya
tertarik pada 2 pantai yang namanya masih asing yaitu pantai Kukup dan pantai
Baron. Jarak tempuh kedua pantai tersebut tidak terlalu jauh dari tempat saya
menginap kurang lebih hanya 2 jam saja bila perjalanan tidak terjebak oleh
kemacetan.
Tidak seru rasanya kalau sudah ke Jogjakarta
tanpa mencicipi kulinernya, bukan gudeg atau nasi liwetnya tapi saya ingin
merasakan sate kambing muda. Bila di Jawa timur sate disajikan dengan bumbu
kacang bila di Jawa tengah sate disajikan dengan bumbu kecap tetapi kali ini
sate kambing muda yang sedikit berbeda.
baca juga:
https://www.erlylifestory.com/2020/03/menjelajah-kota-magelang-dan-semarang.html
Sate kambing kali ini saya
pilih menu sate kambing klathak, potongan daging berbentuk dadu dan ukuran
cukup besar.
Ketika diincip rasa daging satenya terasa
asin, di permukaan sate terdapat bumbu berwarna putih kemudian saya diberi suguhan
kuah sate yang lebih terasa manis meski rasa manis itu tidak terlalu mengigit. Jadi bila kuah
dan sate di campur rasanya balance, asin dan manis, Oya jangan berharap kamu
akan disuguhi sambel seperti di Jawa timur karena disini kamu akan mendapati
cabe rawit hijau sebagai pengganti sambel.
Sebelum tiba di pantai Kukup, tentu kita akan
melihat petunjuk jalan yang menuju ke pantai Parangtritis tetapi memang kali
ini saya tidak menuju ke sana, jadi saya melanjutkan perjalanan kembali menuju
pantai Kukup yang jarak tempuh tidak terlalu jauh dari pantai Parangtritis.
Sesampainya di pantai Kukup, suasana cukup ramai sudah banyak mobil yang terparkir dan wisatawan lokal yang memadati area tersebut. Air laut sedang surut, jadi saya bisa berjalan-jalan di sela trumbu karang yang nampak di genangi air laut yang begitu jernih sangat menyenangkan. Para pengunjung juga banyak yang turun bermain air laut bersama saya dan kebetulan hari itu langit begitu cerah,
Kalian disini bisa menikmati olahan cumi
goreng, ikan laut goreng dan udang goreng dengan harga bervariasi mulai 250
gram seharga 15.000 rupiah, jadi fresh langsung dari laut dan dibuat semacam
camilan aja seperti layaknya singkong goreng. Berjajar di lapak-lapak tepi
jalan sepanjang jalan menuju ke area pantai.
Disana juga ada fotografer dadakan yang siap
memotret kamu bersama keluarga, harusnya saya juga buka jasa foto disana ya
hehee.. sesaat setelah saya mengambil
foto disana, air laut mulai naik meski tidak terlalu besar tapi cukup membuat nyali
saya menciut dan akhirnya saya memilih untuk naik lagi ke bibir pantai.
Untuk mengisi perut bila kamu sedikit merasa
lapar, disana ada lapak sederhana yang menyediakan minuman dibawah pohon kelapa
dan mie instan sambil kamu makan cemilan sea food goreng, mantap kan?..
Setelah puas menikmati suasana di pantai Kukup, saya penasaran dengan kawasan sky view yang sedang digandrungi. Jarak
tempuh sky view ini tidak jauh juga dari tempat saya berwisata sebelumnya masih
di kawasan Gunung Kidul, kurang lebih 1 jam saja.
Destinasi wisata sky view ini diberi nama Heha
Sky View merupakan tempat makan atau restoran yang di lengkapi dengan spot foto
cantik berupa pesawat terbang kecil, balon udara, lantai kaca dan pemandangan
menarik dari atas yang bisa membuat kita relax dan fresh.
Di sky view juga menyediakan lapak-lapak
makanan ringan seperti sosis goreng, roti bakar dan lain-lain yang letaknya
berada di bagian lantai bawah di seputar tempat ini. Di setiap spot foto ada
beberapa tempat spot foto berbayar seperti di pesawat, lantai kaca dan balon
udara tapi selain tempat tersebut semua free.
Yang paling seru tentu foto di lantai kaca, meski harga tiketnya lebih mahal dari spot foto yang lain tetapi kita berasa melayang dan yang motret pun seperti mau jatuh ke bawah hehe.. Bila dulu kita harus ke luar negeri itu bisa berfoto dilantai kaca sekarang di Jogjakarta pun kita bisa melakukannya.
Perjalanan pulang ke Jawa Timur kami melewati Gunung Api Purba, yang namanya ada dalam lirik lagu Alm. Didi Kempot. Saya sempat turun dan melihat-lihat dikaki Gunung Api Purba, suasana memamg belum ramai karena memang belum banyak pendaki yang mulai pendakian sejak dibuka pasca pandemi.
Nah Pals! Mau mencoba berkunjung ke pantai Baron dan pantai Kukup serta Heha Sky View siapkan waktu terbaikmu dan nikmati indahnya Indonesia bersama teman dan keluarga tercinta. Sampai bertemu di lain kesempatan, Bye!
Jadi pengen kesana nih kalau pulkam. Anyway, ceritanya hidup. Pemirsanya diajak ngebayangin alur cerita.
BalasHapusTerima kasih banyak, ayuk segera diagendakan kesana. Pasti seru, menikmati Jogjakarta yang selalu mempesona.
BalasHapuslagi rame si heha ini ya mbak, pengen ke jogya nih, lama ga ke jogya, explore jogya juga, astaga lama ga pergi jauh sejak ada covid
BalasHapusUdh makin ruameee pantai Baron dan Kukup yaaa. Trakhir aku ksana udh lama bangetttt, dan sepi.
BalasHapusAku kalo ksana lagi pgn coba kuliner2 seafoodnya mba.. apalagi masih seger gitu , hrg juga ga terlalu mahal. Pasti enaak Krn fresh :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJalan tol Solo-Jogja sedang dalam pembangunan, bukan masalah kearifan lokal. Sudah banyak kok berita mengenai jalan tol ini. Mampir kak ke blog saya di Oom.web.id
BalasHapus